Selasa, 13 Maret 2018

golongan darah

BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitarkehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jeniskarbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisisgagal ginjalsyok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan  jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebutdonor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
2.    Rumusan Masalah
1.      Apa yang mempengaruhi terbentuknya golonga darah ?
2.      mengapa golongan darah AB sangat sedikit ?
3.      bagaimana Sistem Peredaran Darah pada manusia ?
4.      apa tujuan dari mengelompokkan golongan darah ?
5.      Adakah hubungan golongan darah dengan watak atau kepribadiaannya ?
6.      Bagaimana penggolongan dara MN ?
7.      Bagaimana penggolongan rhesus darah?

3. Tujuan Penulisan
1.      Agar mahasiswi mengetahui tentang darah dan golongan darah
2.      Agar mahasiswi dapat mengetahui tentang golongan darah AB sangat sedikit
3.      Agar mahasiswi dapat mengetahui tentang sistem peredaran darah pada manusia
4.      Agar mahasiswi dapat mengetahui tentang tujuan mengelompokkan golongan darah
5.      Agar mahasiswi dapat mengetahui tentang hubungan golongan dara dengan watak atau kepribadiannya.
6.      Agar mahasiswi dapat mengetahui tentang penggolongan darah MN.
7.      Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penggolongan rhesus darah.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Darah
Darah adalah cairan berwarna merah pekat. Warnanya merah cerah didalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna merah-ungu gelap didalam vena (deoksigenasi),setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan (menyebabkan perubahan warna) dan menerima produk sisa dari jaringan. Darah bersifat sedikit alkali dan pH nya hanya sedikit bervariasi sepanjang kehidupan karena sel-sel badan hanya bisa hidup bila pH dalam batas normal. Jumlah darah sekitar 5% berat badan,sehingga volume rata-ratanya adalah 3-4 liter. (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 231)
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah Padat).. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
1.      Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 241)
2.      Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 241)
3.      Alat pengangkut nutrien ke jaringan (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 241)
4.      Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 241)
5.      Menjaga suhu temperatur tubuh (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 242)
6.      Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 241)
7.      Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
Macam-macam darah dalam tubuh manusia :
1.    Eritrosit (sel darah merah)
a.    Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
b.    Tidak berinti
c.    Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
d.   Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen. 
2.    Leukosit (sel darah putih)
a.       Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
b.      Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
c.       Setiap 1mm3 darah, mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
d.      Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi.
3.      Trombosit (keping darah)
a.       Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah
b.      Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
c.       Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
d.      Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari. 

2.      Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
1.      Sistem peredaran darah besar
Peredaran  darah  besar merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan)
2.      Sistem peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)
3.      Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang mengisi rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah putih. Getah bening disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah bening merupakan peredaran darah terbuka sebab beredarnya itu melalui pebuluh getah bening yang ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka. Pembuluh getah bening punya dinding yang tipis banget  dari pembuluh nadi. Pembuluh getah bening terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.

3.  Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah  dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat  dan protein  pada permukaan membran sel darah merah . Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen  selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah  dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis , gagal ginjal , syok , dan kematian .
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. 
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:
Golongan
Sel Darah Merah
Plasma
A
Antigen A
Antibodi A
B
Antigen B
Antibodi B
AB
Antigen A & B
Tidak ada antibodi
O
Tidak ada antigen
Antibodi Anti A & Anti B
Situs: sumber Ridwan analis

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah predator, cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap masyarakat.

4.      Hasil Tes Golongan Darah
No
Golongan Darah
Anti B
Anti A
Keterangan
1.
A
Anti A:
Menggumpal
Anti B:
Tidak menggumpal
2.
B
Anti A:
Tidak menggumpal
Anti B:
Menggumpal
3.
AB
Anti A:
Menggumpal
Anti B:
Menggumpal
4.
O
Anti A:
Tidak menggumpal
Anti B:
Tidak menggumpal
Situs : sumber Ridwan analis

5.      Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Pada objek glass yang terdapat darah terlihat, setelah darah tersebut ditetesi anti A maka darah tidak mengalami penggumpalan dan setelah ditetesi anti B maka darah tersebut mengalami penggumpalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel darah yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bergolongan B.
Apabila antigen a bertemu dengan anti A dalam darah seseorang, maka akan terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini berarti golongan darah orang tersebut adalah A.Apabila antigen b bertemu dengan anti B dalam darah seseorang, maka akan terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini berarti golongan darah orang tersebut adalah B.
Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A, maka akan terjadi penggumpalan. Begitu juga bila darah orang tersebut diberi zat anti B. Hal ini berarti golongan darah orang itu adalah AB. Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A dan zat anti B tidak mengalami penggumpalan, maka golongan darah orang tersebut adalah O. Berdasarkan hal ini, golongan darah penting sekali untuk diperhatikan, terutama dalam transfusi darah. Golongan darah seseorang harus diperiksa terlebih dahulu sebelum melakukan transfusi darah baik darah si pemberi (donor) maupun si penerima (resepien) untuk menghindari terjadinya penggumpalan atau aglutinasi.
Antigen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B. dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang bergolongan darah B dan O. Serum adalah antibodi atau agglutinin yang dihasilkan di dalam sel darahnya, sehingga yang disebut dengan anti serum adalah zat anti atau agglutinin yang tidak dihasilkan seseorang di dalam sel darahnya.

6.      Kepribadian Golongan Darah Manusia
a.       Darah A
Ketika kecil, orang yang berdarah jenis A biasanya suka bergaul dengan orang yang sembarangan. Setelah memperoleh sesuatu pekerjaan dan kaya dengan pengalaman hidup, orang seperti ini dapat mengontrol perasaan sendiri dan lebih bersifat matang. Namun, ketika tua kelak, orang yang berdarah jenis A ini akan menunjukkan sikap yang tidak suka diatur dan keras kepala. Biasanya orangnya serius dan penyabar, tegas dan dapat dipercaya, berpikir secara menyeluruh, konsisten, keras kepala. Orang golongan darah A ini biasanya suka menyendiri karena memiliki idealisme.
Keharmonisan dan keamanan adalah tujuan utama dalam hidupnya. Mereka gemar melakukan pekerjaan secara kelompok dan juga gemar melibatkan diri dengan organisasi. Mereka cerdas bergaul dengan individu disekeliling dan ternyata orang disekitar juga selalu merasa senang untuk bekerjasama dengan golongan darah A.Sikap sensitif, sabar, dan penuh pertimbangan yang ada dalam diri golongan darah A itu melambangkan bahwa golongan darah A tergolong dalam kategori individu yang memiliki kepribadian penyayang. Namun ada kalanya golongan darah A agak tidak suka diatur dan terlalu kuat bekerja sehingga tidak memperdulikan waktu untuk beristirahat.  Golongan darah A harus ingat, kesehatan juga harus diutamakan. Jangan karena terlalu fokus dengan pekerjaan , kesehatan malah terabaikan.
Cara Berkomunikasi dengan Orang bergolongan darah A
1.      Jangan mengangkat topik yang konfrontatif, misalnya, topik kontroversial karena mereka orang yang tidak suka membuat konfrontasi dengan lawan bicara.
2.      Gunakan kata-kata yang relatif sopan karena mereka sangat sensitif dan terkadang konservatif sehingga kata-kata yang tidak sesuai dengan standar kesopanan minimal akan dapat menyinggung mereka.
3.      Jika menjawab usahakan dengan lengkap dan bermakna karena mereka adalah orang yang sangat sempurna dan kurang menyukai hal yang setengah-setengah.
4.      Mintalah pandangan dan pendapat mereka karena mereka sangat kreatif untuk hal ini dan dengarkan dengan seksama ketika mereka menjelaskan.
5.      Jangan melebihi mereka saat menyampaikan sesuatu. Maksudnya, jangan sampai mereka merasa dilampaui dalam hal kepintaran dan pengalaman.
6.      Hargai mereka dengan memuji seperlunya karena pujian yang berlebihan akan membuat mereka ragu dengan ketulusan si pemuji.
b.      Darah B
Untuk berdarah jenis B pula, mereka dapat melalui masa kanak-kanak yang cukup bahagia dan menyenangkan. Ketika meningkat dewasa, orang yang berdarah jenis B ini biasanya dibagi menjadi dua golongan yaitu, jenis yang suka berterus terang dan satu lagi jenis yang lebih suka menyendiri dan tidak suka bergaul dengan orang banyak. Orang yang berdarah jenis B tidak menunjukkan perubahan sikap yang signifikan dari usia kanak2 sampai tua. Ini berarti, meskipun usia semakin meningkat, mereka tetap terlihat masih berjiwa muda. Biasanya berkarakter ingin selalu tahu, memiliki banyak ketertarikan di berbagai bidang, semangat biasanya cepat naik tetapi juga cepat padam, selalu ingin menjadi orang yang superior dan diperhatikan dari orang lain.
Simple! Itulah ungkapan yang paling tepat untuk  golongan darah B. Mereka lebih nyaman dengan kesederhanaan. Dalam menjalin hubungan golongan darah B adalah individu yang terlalu jujur ​​dan lebih gemar berterus terang dalam apa saja. Dalam melaksanakan sesuatu tugas yang diberikan, mereka lebih suka melakukannya dengan caranya sendiri. Golongan darah B adalah individu yang kreatif dan fleksibel, mudah untuk mereka dalam menempatkan diri di setiap situasi maupun organisasi tertentu. Golongan darah B adalah individu yang cerdas dalam bersosialisasi. Namun ada kalanya sikap mereka yang gemar mandiri dan tidak suka meminta bantuan orang lain itu, mampu mendatangkan masalah buat diri mereka sendiri dan sekaligus memperlihatkan kelemahan pada diri sendiri. Golongan darah B harus ingat bahwa, tidak semua hal bisa di selesaikan sendirian.
Cara Berkomunikasi dengan Orang bergolongan darah B
Orang bergolongan darah B memiliki karakter yang berbeda dengan mereka yang bergolongan darah A. Mereka lebih praktis, egois, kreatif, optimis dan bebas dalam berpikir. Mereka juga memiliki kecenderungan mengerjakan segala sesuatu secara individual. Oleh karena itu, di Jepang, untuk membentuk sebuah kelompok yang kuat sehingga motto yang digagas John C. Maxwell: teamwork makes the dream work benar-benar menjadi kenyataan, orang golongan darah B ini biasanya kurang dilibatkan.Untuk lebih jelas, gaya komunikasi dengan orang bergolongan darah B berikut dapat dijadikan pedoman:
1.      Mulailah pembicaraan dengan runtun, jangan melompat-lompat karena mereka kurang menyukai hal-hal yang tidak teratur.
2.      Jangan memulai pembicaraan tanpa mengakhirinya.
3.      Gunakan data-data akurat, bukan rekaan.
4.      Jika mengajak kerjasama, pastikan bahwa mereka bersedia.
5.      Berbicaralah kepada otaknya bukan hatinya. Gunakan lebih banyak fakta rasional dari sosial.
6.      Jangan menggunakan gaya bicara yang terburu-buru.
Orang dengan golongan darah B lebih suka mendengarkan uraian rinci dan runtun. Mereka suka ada awal dan akhir dari sebuah percakapan. Karena mereka sangat memperhatikan dengan sesuatu yang telah dimulai untuk dapat diakhiri. Mereka tidak suka orang yang berbicara secara tidak jelas dan tanpa pertimbangan rasional karena mereka lebih menggunakan logika daripada perasaannya.
c.       darah AB
Sedangkan untuk orang yang berdarah jenis AB, mereka terlihat takut pada orang asing saat kecil dan tidak suka berbicara. Tetapi sikapnya berubah dengan signifikan ketika suka berteman dengan banyak orang dan gemar melalui pergaulan yang bebas. Orang yang berdarah jenis AB bersikap optimis dan mudah puas. Bersikap sombong dan tidak mau dengar nasihat orang lain ketika tua.
Tenang dan bijak mengontrol emosi, itulah kepribadian yang jelas terpancar dalam diri individu yang tergolong dalam kategori darah berjenis AB ini. Mereka juga selalu menghormati orang lain dan ini menjadikan individu yang berada di sekeliling mereka merasa nyaman untuk berdampingan dengan orang yang bergolongan darah AB. Mereka juga memiliki sikap humor alami dalam diri dan selalu bersikap menghibur dan ceria. Namun ada satu hal yang harus mereka  perbaiki dalam diri  mereka.  Mereka  harus lebih cerdas dan berani untuk membuat keputusan sendiri. Jangan biarkan orang lain membuat keputusan.
Biasanya memiliki perasaan yang sensitif, memilik perhatian terhadap sesamanya, jiwa sosial yang tinggi, terkadang suka memaksakan diri sendiri dalam mencapai sesuatu, orang yang memiliki golongan darah AB biasanya berpikir serius dalam menghadapi permasalahan.
Gaya Komunikasi dengan Orang bergolongan darah AB.
Dengan karakter yang mudah berubah-ubah tergantung kondisi mood tertentu, orang-orang dengan golongan darah AB tentu masih dapat dirayu ketika kita berkomunikasi dengan mereka agar dapat mencapai tujuan yang ingin kita raih. Gaya komunikasi yang perlu diterapkan adalah seperti tersebut di bawah ini:
1.      Pertama-tama, ikuti dulu alur pembicaraan mereka.
2.      Selanjutnya, berbicaralah secara tegas karena mereka mudah berubah-ubah.
3.      Bicaralah tentang seni dan metafisika untuk memulai percakapan yang lebih panjang jika hal itu diperlukan.
4.      Jika membuat janji, pastikan mereka memahaminya dan setuju.
5.      Jangan ambil keputusan sepihak karena mereka termasuk orang yang suka menentukan sebuah keputusan secara sepihak. Diskusikanlah dengan sinergis.
6.      Jangan terlalu banyak mengumbar kata dan janji karena mereka sulit mengingat, apa lagi menjalankan kewajiban yang semakin banyak.
Orang dengan golongan darah ini memang sedikit kurang beruntung di Jepang karena dianggap yang paling lemah dan tidak dapat dipercaya. Namun, hal ini tentu sangat kasuistis dan geografis. Hanya saja, dengan memahami karakteristik orang dengan golongan darah ini, banyak hal yang dapat dilakukan untuk tidak menuai kekecewaan nantinya di kemudian hari jika ternyata karakter itu benar adanya. Dan untuk mereka dengan golongan darah AB tentu dapat melakukan introspeksi diri agar dapat memperbaiki hal-hal negatif yang sesuai dengan penjelasan di atas.
d.      darah O
Selalu ikut nasihat ketika zaman kanak2 adalah sikap biasa ditampilkan oleh orang yang berdarah jenis O. Tetapi setelah usia semakin meningkat, mereka akan mencoba menunjukkan kelebihan sendiri dan memiliki prinsip tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Bahkan tidak mustahil mereka akan menjadi orang yang berwibawa dan berpengaruh. Dari kecil sampai tua, orang berdarah jenis ini umumnya tidak sombong dan patuh pada nasihat orang lain tetapi bersikap keras saat tua.
Individu yang memiliki jenis darah dari kategori ini dianggap sebagai individu yang setia, sabar dan selalu yakin terhadap kemampuan dan kemampuan diri sendiri. Selain itu individu dari kategori ini juga sering bersifat ingin menjadi pemimpin dalam hal apa saja yang ingin dilakukan khususnya yang melibatkan tugas berkelompok. Jika menginginkan sesuatu, mereka akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara apapun. Ada kalanya  mereka dikatakan memiliki sifat cemburu yang agak kuat. Selain itu, mereka juga terlalu serius dalam persaingan sehingga  mereka menjadi mudah tertekan. Dengan demikian mereka harus lebih bijak mengendalikan emosi agar tidak dikuasai oleh tekanan.
Orang ini biasanya memiliki sifat sosial yang cukup tinggi, mudah bersosialisasi dengan orang lain, pintar menutupi sesuatu, biasanya orang ini terlihat tidak pernah memiliki masalah, orang ini biasanya sabar dan baik hati.Gaya Komunikasi dengan Orang bergolongan darah O. Ketika berhadapan dengan orang bergolongan darah O yang penuh semangat dan percaya diri, terus terang, optimistis, terkadang egois dan kreatif, hal-hal berikut dapat dijadikan pedoman:
1.      Berbicaralah dengan semangat dan penuh vitalitas. Karena mereka kurang menyukai orang-orang yang terkesan lemah, letih, lesu, lemas, letoy, dan loyo yang dianggap tidak dapat mengikuti rentak mereka yang penuh dengan energi.
2.      Jangan gunakan kata-kata negatif dan pesimis karena kelompok kata itu tidak ada dalam kamus mereka yang penuh dengan semangat positif dan optimis.
3.      Ketika mengikat sebuah kontrak, pastikan dengan tegas bahwa mereka komit dengan apa yang telah disepakati dan dapat bertanggung jawab atas penyelesaiannya.
4.      Berkatalah dengan jujur ​​karena mereka juga demikian adanya. Sekali kebohongan terbongkar, mereka tidak akan pernah percaya lagi pada lain kesempatan.
5.      Tunjukkan bahasa tubuh yang penuh keceriaan dan semangat.
Orang dengan golongan darah O paling suka berkomunikasi dengan mereka yang penuh semangat. Orang-orang yang tidak memiliki semangat hidup yang baik sulit menjadi teman dekat orang golongan darah O ini. Karena mereka selalu bersemangat sesuai dengan vitalitas yang mereka miliki. Mereka akan dapat berkomunikasi berjam-jam dengan orang yang cocok dan dapat mengikuti rentang bicara orang lain yang bersifat sangat optimistis dan motivatif.
Sifat-sifat di atas tidak mutlak semuanya akan sama persis, sifat manusia juga dipengaruhi dari kromosom orang tuanya, kromosom adalah pembawa sifat keturunan, ini juga mempengaruhi karakteristik seseorang, tidak dapat disimpulkan 100% hanya dari golongan darah saja.
7. Pengaruh Penggolongan Darah
A. Tipe Golongan darah A
Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber karbohidrat. Terjadi adaptasi biologis dari struktur pencernaan tipe A. Rendahnya asam klorida pada lambung dan tingginya enzim disakarida pada usus pencernaan membuat pencernaan karbohidrat lebih efisien, ini juga membuat tipe A sulit mencerna dan menguraikan protein hewani dan lemak.
B. Tipe Golongan darah B
Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B cenderung lebih sehat secara fisik dan mental seimbang daripada jenis darah lainnya. Tipe B cenderung memiliki kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan tinggi adalah statistik yang tertinggi dari jenis darah. Makanan lain yang harus dihindari oleh tipe darah B adalah ayam. Ayam berisi agglutinating lektin darah B dalam jaringan otot nya, makanan yang bermanfaatnya: kambing, domba, kelinci, sayur-sayuran hijau, telur, dan susu rendah lemak.
C. Tipe Golongan darah O
Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah predator, cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap masyarakat bahkan sampai hari ini - kepemimpinan, ekstroversi, energi dan fokus di antara sifat-sifat mereka yang terbaik. Tipe O dapat kuat dan produktif, ketika respon stres Tipe O bisa salah satu dari kemarahan, hiperaktif, dan impulsif. Perubahan sifat terjadi disebabkan dari pola makan yang buruk, kurangnya olahraga, perilaku tidak sehat atau tingkat stres meningkat. Masalah kesehatannya cenderung karena pencernaan.Jika Tipe O bisa menyesuaikan hidupnya, Tipe ini dapat menuai manfaat dari keturunan Anda. warisan genetik Anda menawarkan kesempatan untuk menjadi kuat, ramping, produktif, berumur panjang dan optimis.
D. Tipe Golongan darah AB
Merupakan jenis darah terbaru. Sepuluh atau dua belas abad lalu, tidak ada jenis darah AB. AB merupakan hasil dari pembauran Tipe A dan B. Jenis darah AB memiliki kualitas unik seperti bunglon, Jenis AB memiliki perpaduan sifat dari keduanya. Sebuah revolusi evolusi yang luar biasa.
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki adaptasi Tipe B untuk daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan alkohol, terutama ketika Anda dalam situasi stres. Dr D'Adamo menganjurkan agar fokus pada makanan seperti tahu, makanan laut, susu dan sayuran hijau jika mencoba untuk menurunkan berat badan. Berbagai macam makanan laut merupakan sumber protein yang baik. Misalnya ikan kakap merah, salmon, sardin, dan tuna. Juga susu olahan seperti Yogurt dan kefir.

8.    Penggolongan Darah MN
Penggolongan darah pada manusia maupun hewan selain dengan sistem ABO, juga dapat digolongkan berdasarkan sistem MN. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan antigen baru oleh K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927 pada eritrosit. Antigen ini oleh Landsteiner dan Levin diberi nama antigen M dan antigen N. Sama halnya dengan sistem ABO, apabila di dalam eritrosit terdapat antigen M maka golongan darah  disebut golongan darah M, apabila di dalam eritrosit terdapat antigen N maka golongan darah disebut golongan darah N, dan apabila memiliki kedua antigen tersebut (MN) maka bergolongan darah MN.
Jika pada sistem ABO menggunakan lambang I, maka pada penjabaran sistem MN ini menggunakan huruf L sebagai simbol/lambang untuk penulisan genotif, merupakan huruf yang diambil dari huruf awal Landsteiner.
Di dalam eritrosit, antigen M dan N dikendalikan oleh sebuah gen yang memiliki alela ganda, yaitu alela LM yang mengendalikan antigen M dan alela LN yang mengendalikan antigen N. Pada penggolongan darah MN ini tidak terdapat dominansi antara alela LM dan alela LN, artinya apabila seseorang memiliki kedua antigen tersebut (M dan N) maka orang itu bergolongan darah MN.
Untuk pewarisan golongan darah MN parental kepada filiusnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No.
Parental
Genotif
Gamet
Filius
Golongan Darah
Persentase
1.
Ayah
MN
LM LN
LM,  LN
LM LM
M
25%
Ibu
MN
LM LN
LM,  LN
2 LM LN
2 MN
50%
LN LN
N
25%
2.
Ayah
MN
LM LN
LM,  LN
LM LN
MN
50%
Ibu
N
LN LN
 LN
LN LN
N
50%

9.    Rhesus Darah
Rhesus (Rh) adalah jenis antigen yang ada pada sel darah merah. Rhesus darah manusia itu dibagi jadi 2, yaitu rhesus darah positif dan rhesus darah negatif. Perbedaan antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada kandungan antigen (karbohidrat dan protein). Rhesus darah positif memiliki kandungan antigen, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan antigen. 
Pada umumnya sebagian besar manusia ber-rhesus positif tidak lebih dari 15% jumlah penduduk di Indonesia, jumlahnya sangat minim. Rhesus darah ini dipengaruhi faktor keturunan (biasanya), misalnya ayahnya ber-rhesus negatif dan ibunya ber-rhesus positif ada 2 kemungkinan, anak bisa ber-rhesus positif atau bisa juga ber-rhesus negatif. 
Orang yang darahnya ber-rhesus negatif tidak bisa mendapat donor dari orang yang darahnya be-reshus positif, begitupun sebaliknya. Jika seandainya, orang yang darahnya be-rhesus negatif dialiri darah orang be-rhesus positif, maka kemungkinan orang tersebut bisa meninggal. Ini terjadi karena di dalam darah orang yang be-rhesus positif terdapat kandungan antigen, ketika darah ini mengalir di dalam tubuh yang didalamnya mengalir rhesus negatif maka darah itu akan dianggap sebagai benda asing sehingga antibody (sistem pertahanan tubuh) akan menghancurkan benda asing tersebut dan akibatnya akan terjadi penggumpalan darah sehingga terjadi kematian. 
Dalam kasus perbedaan rhesus ini juga, pasangan (yang berbeda rhesus) kemungkinan besar tidak bisa memiliki keturunan. Jika terjadi fertilisasi, rhesus ibu dan janin berbeda, maka antibody akan menghancurkan benda asing (janin) pada ibu, karena janin tersebut dianggap benda asing karena perbedaan rhesus, sehingga terjadi kematian/keguguran janin atau bisa saja bayinya lahir, tapi akan terjadi pembengkakan pada hati bayi, gagal jantung, kuning dan anemia. 
Pada saat kehamilan pertama, mungkin tidak terlalu berbahaya, karena terbentuknya zat antirhesus atau antibody sangat kecil, kalaupun terbentuk jumlahnya sedikit sehingga bayi bisa lahir. Puncaknya adalah saat kelahiran atau keguguran kehamilan pertama, plasenta yang lepas berarti memutuskan pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dan plasenta mengakibatkan sel darah merah bayi masuk ke dalam dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah 48-72 jam setelah kelahiran/keguguran, tubuh akan kembali membentuk zat antirhesus yang lebih banyak dari sebelumnya untuk menghancurkan benda asing (janin), sehingga pada kehamilan kedua, zat antirhesus akan menyerang sel darah janin. 
Tapi, pasangan berbeda rhesus jangan khawatir kalau tidak bisa mempunyai bayi, karena sudah ada solusinya : Konsultasikan pada dokter, dokter akan memberikan pencegahan terbentuknya zat antirhesus dengan obat anti-Rhogama globulin pada saat usia kandungan berumur 28 hari dan saat persalinan.

a.       Sensitisasi Rh
Sensitisasi Rh adalah proses yang terjadi pada ibu hamil setelah darah ibu yang Rh- bercampur atau bertemu dengan darah janin yang Rh+. Biasanya, proses ini terjadi selama kehamilan atau proses kelahiran, ketika kedua darah ibu dan janin bercampur. Setelah sel darah ibu bertemu dengan sel darah si bayi, sistem imunitas si ibu mulai membentuk antibodi untuk melawan sel darah merah Rh+.
Jumlah minimum darah yang bercampur yang menyebabkan sensitisasi sampai saat ini belum diketahui. Tetapi, kebanyakan ibu mulai mengalami sensitisasi selama kehamilan atau kelahiran setelah terkena sekitar 0.1 mL darah Rh+.
Ketika sistem imunitas ibu yang memiliki Rh- pertama kali bertemu sel darah Rh+, diperlukan waktu beberapa minggu untuk membentuk antibodi immunoglobin M atau IgM. Antibodi IgM terlalu besar untuk bisa masuk ke janin melalui plasenta. Itulah sebabnya, biasanya efek buruk dari inkompibilitas Rh tidak terjadi pada janin di kehamilan pertama.
Sistem imunitas ini akan terus bereaksi dengan sel darah Rh+, termasuk ketika kehamilan kedua dengan janin yang memiliki Rh+. Biasanya, dalam waktu beberapa jam kembali bertemu dengan Rh+, antibodi immunoglobin G atau igG yang ukurannya lebih kecil akan terbentuk. Antibodi IgG dapat melewati plasenta dan merusak sel darah merah Rh+ pada janin. Hal ini dapat menyebabkan penyakit Rh yang berbahaya pada janin.


b.      Tanda-tanda inkompatibilitas Rh
Tanda-tanda dari efek buruk pada bayi Anda dalam keadaan Inkompatibilitas Rh bisa dari yang ringan sampai mengancam nyawa janin Anda. Ketika antibodi melawan sel darah merah pada bayi Anda, bayi Anda dapat mengalami anemia hemolitik, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah.
Ketika sel darah merah pada janin bayi Anda rusak, maka jumlah bilirubin pada sistem darah bayi Anda akan bertambah. Bilirubin adalah zat-zat kimia yang terbentuk akibat hancurnya sel darah merah. Terlalu banyak bilirubin pada tubuh adalah tanda-tanda bahwa pankreas (organ yang bertanggung jawab untuk memproses sel darah merah yang sudah tua) si bayi bermasalah.
Bayi Anda mungkin akan mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda di bawah ini bila si bayi memiliki jumlah bilirubin yang tinggi setelah dilahirkan:
1.      Kulit dan sklera (bagian mata yang berwarna putih) berwarna kuning, atau yang sering dikenal dengan penyakit kuning.
2.      Lesu
3.      Otot yang lemah
c.       Cara mendiagnosis inkompatibilitas Rh
Biasanya, dokter akan menyarankan untuk tes darah demi menentukan status Rh Anda saat Anda pertama kali datang ke dokter untuk berkonsultasi tentang kehamilan Anda. Bila Anda memiliki Rh-, maka mungkin suami Anda juga disarankan untuk tes darah. Bila suami Anda juga memiliki Rh-, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, bila suami Anda Rh+, maka dokter akan melihat apakah ada tanda-tanda terjadi inkompatibilitas Rh:
1.      Direct Coombs Test adalah tes yang digunakan untuk mengetes apakah terjadi anemia hemolitik autoimun (penyakit yang antibodi salah mengira eritrosit sebagai sesuatu yang “asing” pada tubuh). Tes ini akan dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk melihat adakah antibodi yang dapat merusak sel darah merah. Bila hasil tes ini positif, maka itu bisa jadi tanda-tanda terjadi inkompatibilitas Rh.
2.      Jumlah bilirubin yang berlebihan pada bayi Anda yang baru lahir bisa jadi tanda-tanda inkompatibilitas Rh. Biasanya, bayi yang berumur kurang dari 24 jam memiliki kadar bilirubin kurang dari 6.0 mg/dL.
3.      Gejala kerusakan sel darah merah pada darah bayi Anda juga bisa menjadi tanda-tanda inkompatibilitas Rh. Hal ini dapat dilihat dari bentuk dan struktur sel darah merah bayi Anda ketika diobservasi di bawah mikroskop. Dokter Anda bisa mengetes darah bayi Anda untuk melihat adakah antibodi yang merusak sel darah merah bayi Anda.
d.      Efek buruk bila inkompatibilitas Rh tidak dicegah
Dalam beberapa kasus tertentu, jika inkompatibilitas tidak dicegah, keadaan ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya:
1.      Kerusakan otak pada bayi.
2.      Masalah dengan kesehatan mental, pergerakan, pendengaran, dan kemampuan bicara pada anak.
3.      Anemia.
4.      Kejang-kejang.
5.      Gagal jantung.
6.      Fluid buildup atau pembengkakan pada bayi.
7.      Kematian pada bayi
e.       Cara menangani inkompatibilitas Rh
Pengobatan Inkompatibilitas Rh difokuskan untuk mencegah efek dari inkompatibilitas. Dalam kasus yang ringan, bayi Anda dapat menjalani pengobatan setelah lahir seperti:
1.      Transfusi darah.
2.      Hydrating fluids.
3.      Elektrolit, yaitu elemen yang meregulasi metabolisme.
4.      Phototherapy, yaitu meletakkan bayi Anda dekat dengan cahaya fluorescent untuk membantu mengurangi kadar bilirubin pada bayi Anda. prosedur ini bisa jadi diulang sampai antibodi yang menyerang sel darah si bayi dan jumlah bilirubin yang berlebih sudah hilang dari tubuh bayi.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
Golongan darah adalah ciri khusus darah  dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat  dan protein  pada permukaan membran sel darah merah . Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
B.     Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Darah dan Golongan Darah, dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.



DAFTAR PUSTAKA

Watson, Roger. 2002. Anatomi&Fisiologi untuk Perawat. Jakarta: EGC.
Pearce, Evelyn. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.


























Pertanyaan
1.    Mengapa darah AB tidak memiliki antigen ?
2.    Apa perbedaan rhesus positif dan rhesus negatif ?
3.    Faktor apa yang membuat darah menggumpal dan tidak menggumpal ?
4.    Ketika seseorang mengalami kecelakaan parah, dan membutuhkan darah AB. Bagaimana tindakan tenaga kesehatan untuk mendapatkan darah AB jika stok darah di rumah sakit habis dan di pihak keluarga tidak ada yang memiliki golongan darah AB ?
5.    Jika seseorang memiliki golongan darah sama-sama B positif, apakah ada perbedaannya ? kemudian mengapa jika ada transfusi darah, tubuh memberikan respon dengan menghitamnya kulit ?
6.    Apakah ada makanan yang harus dihindari pada golongan darah tertentu ? dan apa akibatnya jika makanan tersebut tetap dimakan ?

Jawaban
1.    Jika Anda memiliki golongan darah A, maka Anda memiliki antigen A pada sel darah merah dan memproduksi antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B.
Jika Anda memiliki golongan darah B, maka Anda memiliki antigen B pada sel darah merah dan memproduksi antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.
Jika Anda memiliki golongan darah AB, maka Anda memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Ini juga berarti Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma darah.
2.    Perbedaan antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada kandungan antigen (karbohidrat dan protein). Rhesus darah positif memiliki kandungan antigen, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan antigen. 
3.    Faktor yang membuat darah menggumpal dan tidak yaitu serum. Dengan darah di tetesi cairan serum anti A, anti B, dan anti AB. Jika serum tersebut bercampur dengan darah yang memiliki aglutinogen yang sesuai, maka darahnya akan menggumpal. Misal golongan darah A ditetesi dengan serum anti A, B dengan serum anti B.
4.    Sebenarnya darah AB tidak harus mendapatkan donor darah AB, karena darah AB bisa menerima transfusi dari darah O-, A-, B-, dan AB-. Dan jika ia memiliki golongan darah AB positif, maka ia bisa mendapat transfusi darah dari semua jenis golongan darah.
5.    Orang yang memiliki golongan darah AB positif, kandungan darahnya sama.
Tubuh menghitam setelah dilakukan transfusi darah karena walaupun kandungan dalam darah tersebut sama, tubuh akan tetap menganggap bahwa itu merupakan benda asing pada awalnya, sehingga tubuh memberikan respon tersebut.
6.    Gol darah O : gandum, jagung, kelapa, daging babi, susu, kopi, asparagus, tempe, mentimun, dll
Gol darah A : daging, lobster, gurita, kepiting, belut, pisang raja, pepaya, soda.
Gol darah B : daging, kepiting, es krim, kacang tanah, roti, gandum, tomat, dll.
Gol darah AB : lobster, kepiting, kodok, mentega, es krim, telor bebek, kacang hitam, acar, jagung, pisang, kelapa, kesemek, jambu biji, mangga, saus tomat, kopi, soda, minuman beralkohol.
Akibatnya jika makanan tersebut tetap dimakan, maka daya tahan tubuh menurun, sehingga tidak akan sehat seperti biasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar