PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya
untuk menunjang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini
sebenarnya dikenal sekitarkehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari
suatu individu karena adanya perbedaan jeniskarbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel
darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang 46 jenis antigen selain
antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi
transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:Individu dengan golongan
darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.Individu dengan golongan
darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu
dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang
dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada
sesama AB-positif.
Individu
dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebutdonor universal. Namun, orang dengan golongan darah
O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara
umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di
beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia,
golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen
B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,
golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
2. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang mempengaruhi terbentuknya golonga darah ?
2.
mengapa golongan darah AB sangat sedikit ?
3.
bagaimana Sistem Peredaran Darah pada manusia ?
4.
apa tujuan dari mengelompokkan golongan darah ?
5.
Adakah hubungan golongan darah dengan watak atau
kepribadiaannya ?
6.
Bagaimana penggolongan dara MN ?
7.
Bagaimana penggolongan rhesus darah?
3. Tujuan Penulisan
1. Agar
mahasiswi mengetahui tentang darah dan golongan darah
2. Agar
mahasiswi dapat mengetahui tentang golongan darah AB sangat sedikit
3. Agar
mahasiswi dapat mengetahui tentang sistem peredaran darah pada manusia
4. Agar
mahasiswi dapat mengetahui tentang tujuan mengelompokkan golongan darah
5. Agar
mahasiswi dapat mengetahui tentang hubungan golongan dara dengan watak atau
kepribadiannya.
6. Agar
mahasiswi dapat mengetahui tentang penggolongan darah MN.
7. Agar
mahasiswa dapat mengetahui tentang penggolongan rhesus darah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Darah
Darah adalah cairan berwarna merah
pekat. Warnanya merah cerah didalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna
merah-ungu gelap didalam vena (deoksigenasi),setelah melepas sebagian oksigen
ke jaringan (menyebabkan perubahan warna) dan menerima produk sisa dari
jaringan. Darah bersifat sedikit alkali dan pH nya hanya sedikit bervariasi
sepanjang kehidupan karena sel-sel badan hanya bisa hidup bila pH dalam batas
normal. Jumlah darah sekitar 5% berat badan,sehingga volume rata-ratanya adalah
3-4 liter. (Anatomi dan fisiologi untuk
perawat:hal 231)
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya
untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami
gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45%
sel-sel darah (darah Padat).. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
1.
Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh
tubuh (Anatomi dan fisiologi untuk
perawat:hal 241)
2.
Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh
tubuh (Anatomi dan fisiologi untuk
perawat:hal 241)
3.
Alat pengangkut nutrien ke jaringan (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 241)
4.
Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui
alat ekskresi (Anatomi dan fisiologi
untuk perawat:hal 241)
5.
Menjaga suhu temperatur tubuh (Anatomi dan fisiologi untuk perawat:hal 242)
6.
Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan
sel darah beku (Anatomi dan fisiologi
untuk perawat:hal 241)
7.
Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
Macam-macam
darah dalam tubuh manusia :
1.
Eritrosit (sel darah merah)
a. Bentuknya
cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
b. Tidak berinti
c. Setiap 1mm3
darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
d. Berwarna
merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
2.
Leukosit (sel darah putih)
a. Memiliki
bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
b. Selnya tidak
mempunyai pigmen, tetapi berinti.
c. Setiap 1mm3
darah, mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
d. Berfungsi
melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk
antibodi.
3.
Trombosit (keping darah)
a.
Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah
b.
Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000
trombosit.
c.
Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
d.
Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
2. Sistem
Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena
selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga
disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian
tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
1.
Sistem peredaran darah besar
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung ke
seluruh bagian tubuh. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan)
2.
Sistem peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru
dan kembali lagi ke jantung. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)
3.
Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang
mengisi rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah
putih. Getah bening disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah bening
merupakan peredaran darah terbuka sebab beredarnya itu melalui pebuluh getah
bening yang ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka. Pembuluh getah bening punya
dinding yang tipis banget dari pembuluh nadi. Pembuluh getah bening
terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.
3. Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah . Dua
jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini
sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain
antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari
golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang
berakibat anemia hemolisis , gagal ginjal , syok , dan kematian .
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4
golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan
darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan
mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal
dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki
antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen
A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali
tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari
Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah
AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah
sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah
dibagi menjadi 4 golongan:
Golongan
|
Sel Darah
Merah
|
Plasma
|
A
|
Antigen A
|
Antibodi A
|
B
|
Antigen B
|
Antibodi B
|
AB
|
Antigen A
& B
|
Tidak ada
antibodi
|
O
|
Tidak ada
antigen
|
Antibodi
Anti A & Anti B
|
Situs:
sumber Ridwan analis
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung
populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan
darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah predator,
cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap masyarakat.
4. Hasil Tes
Golongan Darah
No
|
Golongan
Darah
|
Anti
B
|
Anti
A
|
Keterangan
|
1.
|
A
|
Anti
A:
Menggumpal
Anti
B:
Tidak
menggumpal
|
||
2.
|
B
|
Anti
A:
Tidak
menggumpal
Anti
B:
Menggumpal
|
||
3.
|
AB
|
Anti
A:
Menggumpal
Anti
B:
Menggumpal
|
||
4.
|
O
|
Anti
A:
Tidak
menggumpal
Anti
B:
Tidak
menggumpal
|
Situs :
sumber Ridwan analis
5. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan
oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting
dalam kehidupan. Pada objek glass yang terdapat darah terlihat, setelah darah
tersebut ditetesi anti A maka darah tidak mengalami penggumpalan dan setelah
ditetesi anti B maka darah tersebut mengalami penggumpalan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sampel darah yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
bergolongan B.
Apabila antigen a bertemu dengan anti A dalam
darah seseorang, maka akan terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan
kematian. Hal ini berarti golongan darah orang tersebut adalah A.Apabila
antigen b bertemu dengan anti B dalam darah seseorang, maka
akan terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini berarti
golongan darah orang tersebut adalah B.
Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A, maka akan terjadi
penggumpalan. Begitu juga bila darah orang tersebut diberi zat anti B. Hal ini
berarti golongan darah orang itu adalah AB. Apabila dalam darah seseorang
diberi zat anti A dan zat anti B tidak mengalami penggumpalan, maka golongan
darah orang tersebut adalah O. Berdasarkan hal ini, golongan darah penting
sekali untuk diperhatikan, terutama dalam transfusi darah. Golongan darah
seseorang harus diperiksa terlebih dahulu sebelum melakukan transfusi darah
baik darah si pemberi (donor) maupun si penerima (resepien) untuk menghindari
terjadinya penggumpalan atau aglutinasi.
Antigen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam
produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan dengan
protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B. dimana
anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan darah A dan
O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang bergolongan darah B dan
O. Serum adalah antibodi atau agglutinin yang dihasilkan di dalam sel darahnya,
sehingga yang disebut dengan anti serum adalah zat anti atau agglutinin
yang tidak dihasilkan seseorang di dalam sel darahnya.
6. Kepribadian Golongan Darah Manusia
a. Darah A
Ketika kecil, orang yang berdarah jenis A
biasanya suka bergaul dengan orang yang sembarangan. Setelah memperoleh sesuatu
pekerjaan dan kaya dengan pengalaman hidup, orang seperti ini dapat mengontrol
perasaan sendiri dan lebih bersifat matang. Namun, ketika tua kelak, orang yang
berdarah jenis A ini akan menunjukkan sikap yang tidak suka diatur dan keras
kepala. Biasanya orangnya serius dan penyabar, tegas dan dapat dipercaya,
berpikir secara menyeluruh, konsisten, keras kepala. Orang golongan darah A ini
biasanya suka menyendiri karena memiliki idealisme.
Keharmonisan dan keamanan adalah tujuan utama
dalam hidupnya. Mereka gemar melakukan pekerjaan secara kelompok dan juga gemar
melibatkan diri dengan organisasi. Mereka cerdas bergaul dengan individu disekeliling
dan ternyata orang disekitar juga selalu merasa senang untuk bekerjasama dengan
golongan darah A.Sikap sensitif, sabar, dan penuh pertimbangan yang ada dalam
diri golongan darah A itu melambangkan bahwa golongan darah
A tergolong dalam kategori individu yang memiliki kepribadian penyayang.
Namun ada kalanya golongan darah A agak tidak suka diatur dan terlalu
kuat bekerja sehingga tidak memperdulikan waktu untuk
beristirahat. Golongan darah A harus ingat, kesehatan juga harus
diutamakan. Jangan karena terlalu fokus dengan pekerjaan , kesehatan malah
terabaikan.
Cara Berkomunikasi dengan Orang bergolongan darah
A
1. Jangan mengangkat topik yang konfrontatif, misalnya, topik kontroversial
karena mereka orang yang tidak suka membuat konfrontasi dengan lawan bicara.
2. Gunakan kata-kata yang relatif sopan karena mereka sangat sensitif dan
terkadang konservatif sehingga kata-kata yang tidak sesuai dengan standar
kesopanan minimal akan dapat menyinggung mereka.
3. Jika menjawab usahakan dengan lengkap dan bermakna karena mereka adalah
orang yang sangat sempurna dan kurang menyukai hal yang setengah-setengah.
4. Mintalah pandangan dan pendapat mereka karena mereka sangat kreatif untuk
hal ini dan dengarkan dengan seksama ketika mereka menjelaskan.
5. Jangan melebihi mereka saat menyampaikan sesuatu. Maksudnya, jangan sampai
mereka merasa dilampaui dalam hal kepintaran dan pengalaman.
6. Hargai mereka dengan memuji seperlunya karena pujian yang berlebihan akan
membuat mereka ragu dengan ketulusan si pemuji.
b. Darah B
Untuk berdarah jenis B pula, mereka dapat
melalui masa kanak-kanak yang cukup bahagia dan menyenangkan. Ketika meningkat
dewasa, orang yang berdarah jenis B ini biasanya dibagi menjadi dua golongan
yaitu, jenis yang suka berterus terang dan satu lagi jenis yang lebih suka
menyendiri dan tidak suka bergaul dengan orang banyak. Orang yang berdarah
jenis B tidak menunjukkan perubahan sikap yang signifikan dari usia kanak2
sampai tua. Ini berarti, meskipun usia semakin meningkat, mereka tetap terlihat
masih berjiwa muda. Biasanya berkarakter ingin selalu tahu, memiliki
banyak ketertarikan di berbagai bidang, semangat biasanya cepat naik tetapi
juga cepat padam, selalu ingin menjadi orang yang superior dan diperhatikan
dari orang lain.
Simple! Itulah ungkapan yang paling tepat
untuk golongan darah B. Mereka lebih nyaman dengan kesederhanaan.
Dalam menjalin hubungan golongan darah B adalah individu yang terlalu
jujur dan lebih gemar berterus terang dalam apa saja.
Dalam melaksanakan sesuatu tugas yang diberikan, mereka lebih suka melakukannya
dengan caranya sendiri. Golongan darah B adalah individu yang kreatif
dan fleksibel, mudah untuk mereka dalam menempatkan diri di setiap situasi
maupun organisasi tertentu. Golongan darah B adalah individu yang cerdas
dalam bersosialisasi. Namun ada kalanya sikap mereka yang gemar mandiri dan
tidak suka meminta bantuan orang lain itu, mampu mendatangkan masalah buat diri
mereka sendiri dan sekaligus memperlihatkan kelemahan pada diri
sendiri. Golongan darah B harus ingat bahwa, tidak semua hal bisa di
selesaikan sendirian.
Cara Berkomunikasi dengan Orang bergolongan darah
B
Orang bergolongan darah B memiliki karakter yang
berbeda dengan mereka yang bergolongan darah A. Mereka lebih praktis, egois,
kreatif, optimis dan bebas dalam berpikir. Mereka juga memiliki kecenderungan
mengerjakan segala sesuatu secara individual. Oleh karena itu, di Jepang, untuk
membentuk sebuah kelompok yang kuat sehingga motto yang digagas John C.
Maxwell: teamwork makes the dream work benar-benar menjadi kenyataan, orang
golongan darah B ini biasanya kurang dilibatkan.Untuk lebih jelas, gaya
komunikasi dengan orang bergolongan darah B berikut dapat dijadikan pedoman:
1. Mulailah pembicaraan dengan runtun, jangan melompat-lompat karena mereka
kurang menyukai hal-hal yang tidak teratur.
2. Jangan memulai pembicaraan tanpa mengakhirinya.
3. Gunakan data-data akurat, bukan rekaan.
4. Jika mengajak kerjasama, pastikan bahwa mereka bersedia.
5. Berbicaralah kepada otaknya bukan hatinya. Gunakan lebih banyak fakta
rasional dari sosial.
6. Jangan menggunakan gaya bicara yang terburu-buru.
Orang dengan golongan darah B lebih suka
mendengarkan uraian rinci dan runtun. Mereka suka ada awal dan akhir dari
sebuah percakapan. Karena mereka sangat memperhatikan dengan sesuatu yang telah
dimulai untuk dapat diakhiri. Mereka tidak suka orang yang berbicara secara
tidak jelas dan tanpa pertimbangan rasional karena mereka lebih menggunakan
logika daripada perasaannya.
c.
darah AB
Sedangkan untuk orang yang berdarah jenis AB,
mereka terlihat takut pada orang asing saat kecil dan tidak suka berbicara.
Tetapi sikapnya berubah dengan signifikan ketika suka berteman dengan banyak
orang dan gemar melalui pergaulan yang bebas. Orang yang berdarah jenis AB
bersikap optimis dan mudah puas. Bersikap sombong dan tidak mau dengar nasihat
orang lain ketika tua.
Tenang dan bijak mengontrol emosi, itulah
kepribadian yang jelas terpancar dalam diri individu yang tergolong dalam
kategori darah berjenis AB ini. Mereka juga selalu menghormati orang lain dan
ini menjadikan individu yang berada di sekeliling mereka merasa nyaman untuk
berdampingan dengan orang yang bergolongan darah AB. Mereka juga
memiliki sikap humor alami dalam diri dan selalu bersikap menghibur dan ceria.
Namun ada satu hal yang harus mereka perbaiki dalam
diri mereka. Mereka harus lebih cerdas dan
berani untuk membuat keputusan sendiri. Jangan biarkan orang lain membuat
keputusan.
Biasanya memiliki perasaan yang sensitif,
memilik perhatian terhadap sesamanya, jiwa sosial yang tinggi, terkadang suka
memaksakan diri sendiri dalam mencapai sesuatu, orang yang memiliki golongan
darah AB biasanya berpikir serius dalam menghadapi permasalahan.
Gaya Komunikasi dengan Orang bergolongan darah AB.
Dengan karakter yang mudah berubah-ubah
tergantung kondisi mood tertentu, orang-orang dengan golongan darah AB tentu
masih dapat dirayu ketika kita berkomunikasi dengan mereka agar dapat mencapai
tujuan yang ingin kita raih. Gaya komunikasi yang perlu diterapkan adalah
seperti tersebut di bawah ini:
1. Pertama-tama, ikuti dulu alur pembicaraan mereka.
2. Selanjutnya, berbicaralah secara tegas karena mereka mudah berubah-ubah.
3. Bicaralah tentang seni dan metafisika untuk memulai percakapan yang lebih
panjang jika hal itu diperlukan.
4. Jika membuat janji, pastikan mereka memahaminya dan setuju.
5. Jangan ambil keputusan sepihak karena mereka termasuk orang yang suka
menentukan sebuah keputusan secara sepihak. Diskusikanlah dengan sinergis.
6. Jangan terlalu banyak mengumbar kata dan janji karena mereka sulit
mengingat, apa lagi menjalankan kewajiban yang semakin banyak.
Orang dengan golongan darah ini memang sedikit
kurang beruntung di Jepang karena dianggap yang paling lemah dan tidak dapat
dipercaya. Namun, hal ini tentu sangat kasuistis dan geografis. Hanya saja,
dengan memahami karakteristik orang dengan golongan darah ini, banyak hal yang
dapat dilakukan untuk tidak menuai kekecewaan nantinya di kemudian hari jika
ternyata karakter itu benar adanya. Dan untuk mereka dengan golongan darah AB
tentu dapat melakukan introspeksi diri agar dapat memperbaiki hal-hal negatif
yang sesuai dengan penjelasan di atas.
d.
darah O
Selalu ikut nasihat ketika zaman kanak2 adalah
sikap biasa ditampilkan oleh orang yang berdarah jenis O. Tetapi setelah usia
semakin meningkat, mereka akan mencoba menunjukkan kelebihan sendiri dan
memiliki prinsip tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Bahkan tidak mustahil
mereka akan menjadi orang yang berwibawa dan berpengaruh. Dari kecil sampai
tua, orang berdarah jenis ini umumnya tidak sombong dan patuh pada nasihat
orang lain tetapi bersikap keras saat tua.
Individu yang memiliki jenis darah dari kategori
ini dianggap sebagai individu yang setia, sabar dan selalu yakin terhadap
kemampuan dan kemampuan diri sendiri. Selain itu individu dari kategori ini
juga sering bersifat ingin menjadi pemimpin dalam hal apa saja yang ingin
dilakukan khususnya yang melibatkan tugas berkelompok. Jika menginginkan
sesuatu, mereka akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara
apapun. Ada kalanya mereka dikatakan memiliki sifat cemburu
yang agak kuat. Selain itu, mereka juga terlalu serius dalam
persaingan sehingga mereka menjadi mudah tertekan. Dengan
demikian mereka harus lebih bijak mengendalikan emosi agar tidak
dikuasai oleh tekanan.
Orang ini biasanya memiliki sifat sosial yang
cukup tinggi, mudah bersosialisasi dengan orang lain, pintar menutupi sesuatu,
biasanya orang ini terlihat tidak pernah memiliki masalah, orang ini biasanya
sabar dan baik hati.Gaya Komunikasi
dengan Orang bergolongan darah O. Ketika
berhadapan dengan orang bergolongan darah O yang penuh semangat dan percaya
diri, terus terang, optimistis, terkadang egois dan kreatif, hal-hal berikut
dapat dijadikan pedoman:
1. Berbicaralah dengan semangat dan penuh vitalitas. Karena mereka kurang
menyukai orang-orang yang terkesan lemah, letih, lesu, lemas, letoy, dan loyo
yang dianggap tidak dapat mengikuti rentak mereka yang penuh dengan energi.
2. Jangan gunakan kata-kata negatif dan pesimis karena kelompok kata itu tidak
ada dalam kamus mereka yang penuh dengan semangat positif dan optimis.
3. Ketika mengikat sebuah kontrak, pastikan dengan tegas bahwa mereka komit
dengan apa yang telah disepakati dan dapat bertanggung jawab atas
penyelesaiannya.
4. Berkatalah dengan jujur karena mereka
juga demikian adanya. Sekali kebohongan terbongkar, mereka tidak akan pernah
percaya lagi pada lain kesempatan.
5. Tunjukkan bahasa tubuh yang penuh keceriaan dan semangat.
Orang dengan golongan darah O paling suka
berkomunikasi dengan mereka yang penuh semangat. Orang-orang yang tidak
memiliki semangat hidup yang baik sulit menjadi teman dekat orang golongan
darah O ini. Karena mereka selalu bersemangat sesuai dengan vitalitas yang
mereka miliki. Mereka akan dapat berkomunikasi berjam-jam dengan orang yang
cocok dan dapat mengikuti rentang bicara orang lain yang bersifat sangat
optimistis dan motivatif.
Sifat-sifat di atas tidak mutlak
semuanya akan sama persis, sifat manusia juga dipengaruhi dari kromosom orang
tuanya, kromosom adalah pembawa sifat keturunan, ini juga mempengaruhi karakteristik
seseorang, tidak dapat disimpulkan 100% hanya dari golongan darah saja.
7. Pengaruh Penggolongan Darah
A. Tipe Golongan darah A
Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber karbohidrat.
Terjadi adaptasi biologis dari struktur pencernaan tipe A. Rendahnya asam
klorida pada lambung dan tingginya enzim disakarida pada usus pencernaan
membuat pencernaan karbohidrat lebih efisien, ini juga membuat tipe A sulit
mencerna dan menguraikan protein hewani dan lemak.
B. Tipe Golongan darah B
Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B cenderung lebih
sehat secara fisik dan mental seimbang daripada jenis darah lainnya. Tipe B
cenderung memiliki kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan tinggi adalah
statistik yang tertinggi dari jenis darah. Makanan lain yang harus dihindari
oleh tipe darah B adalah ayam. Ayam berisi agglutinating lektin darah B dalam
jaringan otot nya, makanan yang bermanfaatnya: kambing, domba, kelinci,
sayur-sayuran hijau, telur, dan susu rendah lemak.
C. Tipe Golongan darah O
Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah
predator, cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap
masyarakat bahkan sampai hari ini - kepemimpinan, ekstroversi, energi dan fokus
di antara sifat-sifat mereka yang terbaik. Tipe O dapat kuat dan produktif,
ketika respon stres Tipe O bisa salah satu dari kemarahan, hiperaktif, dan
impulsif. Perubahan sifat terjadi disebabkan dari pola makan yang buruk,
kurangnya olahraga, perilaku tidak sehat atau tingkat stres meningkat. Masalah
kesehatannya cenderung karena pencernaan.Jika Tipe O bisa menyesuaikan
hidupnya, Tipe ini dapat menuai manfaat dari keturunan Anda. warisan genetik
Anda menawarkan kesempatan untuk menjadi kuat, ramping, produktif, berumur
panjang dan optimis.
D. Tipe Golongan darah AB
Merupakan jenis darah terbaru. Sepuluh atau dua belas abad lalu, tidak ada
jenis darah AB. AB merupakan hasil dari pembauran Tipe A dan B. Jenis darah AB
memiliki kualitas unik seperti bunglon, Jenis AB memiliki perpaduan sifat dari
keduanya. Sebuah revolusi evolusi yang luar biasa.
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki adaptasi Tipe
B untuk daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan alkohol, terutama ketika
Anda dalam situasi stres. Dr D'Adamo menganjurkan agar fokus pada makanan
seperti tahu, makanan laut, susu dan sayuran hijau jika mencoba untuk
menurunkan berat badan. Berbagai macam makanan laut merupakan sumber protein
yang baik. Misalnya ikan kakap merah, salmon, sardin, dan tuna. Juga susu
olahan seperti Yogurt dan kefir.
8.
Penggolongan
Darah MN
Penggolongan darah pada manusia maupun hewan selain
dengan sistem
ABO, juga dapat digolongkan berdasarkan sistem
MN. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan antigen baru oleh K. Landsteiner dan P. Levine
pada tahun 1927 pada eritrosit.
Antigen ini oleh Landsteiner dan Levin diberi nama antigen M dan antigen N.
Sama halnya dengan sistem ABO, apabila di dalam eritrosit terdapat antigen M
maka golongan darah disebut golongan darah M, apabila di
dalam eritrosit terdapat antigen N maka golongan darah disebut golongan darah
N, dan apabila memiliki kedua antigen tersebut (MN) maka bergolongan darah MN.
Jika pada sistem ABO menggunakan lambang I, maka pada penjabaran
sistem MN ini menggunakan huruf L sebagai simbol/lambang untuk penulisan
genotif, merupakan huruf yang diambil dari huruf awal Landsteiner.
Di dalam eritrosit, antigen M dan N dikendalikan oleh sebuah gen
yang memiliki alela
ganda, yaitu alela LM yang mengendalikan antigen M dan
alela LN yang
mengendalikan antigen N. Pada penggolongan darah MN ini tidak terdapat
dominansi antara alela LM dan
alela LN, artinya apabila seseorang memiliki kedua antigen tersebut
(M dan N) maka orang itu bergolongan darah MN.
Untuk
pewarisan golongan darah MN parental kepada filiusnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
No.
|
Parental
|
Genotif
|
Gamet
|
Filius
|
Golongan
Darah
|
Persentase
|
|
1.
|
Ayah
|
MN
|
LM LN
|
LM, LN
|
LM LM
|
M
|
25%
|
Ibu
|
MN
|
LM LN
|
LM, LN
|
2
LM LN
|
2
MN
|
50%
|
|
LN LN
|
N
|
25%
|
|||||
2.
|
Ayah
|
MN
|
LM LN
|
LM, LN
|
LM LN
|
MN
|
50%
|
Ibu
|
N
|
LN LN
|
LN
|
LN LN
|
N
|
50%
|
|
9.
Rhesus Darah
Rhesus
(Rh) adalah jenis antigen yang ada pada sel darah merah. Rhesus
darah manusia itu dibagi jadi 2, yaitu rhesus darah positif dan rhesus darah
negatif. Perbedaan antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada
kandungan antigen (karbohidrat dan protein). Rhesus darah positif memiliki
kandungan antigen, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan
antigen.
Pada umumnya
sebagian besar manusia ber-rhesus positif tidak lebih dari 15% jumlah penduduk
di Indonesia, jumlahnya sangat minim. Rhesus darah ini dipengaruhi faktor
keturunan (biasanya), misalnya ayahnya ber-rhesus negatif dan ibunya ber-rhesus
positif ada 2 kemungkinan, anak bisa ber-rhesus positif atau bisa juga
ber-rhesus negatif.
Orang yang
darahnya ber-rhesus negatif tidak bisa mendapat donor dari orang yang darahnya
be-reshus positif, begitupun sebaliknya. Jika seandainya, orang yang darahnya
be-rhesus negatif dialiri darah orang be-rhesus positif, maka kemungkinan orang
tersebut bisa meninggal. Ini terjadi karena di dalam darah orang yang be-rhesus
positif terdapat kandungan antigen, ketika darah ini mengalir di dalam tubuh
yang didalamnya mengalir rhesus negatif maka darah itu akan dianggap sebagai
benda asing sehingga antibody (sistem pertahanan tubuh) akan menghancurkan
benda asing tersebut dan akibatnya akan terjadi penggumpalan darah sehingga
terjadi kematian.
Dalam kasus
perbedaan rhesus ini juga, pasangan (yang berbeda rhesus) kemungkinan besar
tidak bisa memiliki keturunan. Jika terjadi fertilisasi, rhesus ibu dan janin
berbeda, maka antibody akan menghancurkan benda asing (janin) pada ibu, karena
janin tersebut dianggap benda asing karena perbedaan rhesus, sehingga terjadi
kematian/keguguran janin atau bisa saja bayinya lahir, tapi akan terjadi
pembengkakan pada hati bayi, gagal jantung, kuning dan anemia.
Pada saat
kehamilan pertama, mungkin tidak terlalu berbahaya, karena terbentuknya zat
antirhesus atau antibody sangat kecil, kalaupun terbentuk jumlahnya sedikit
sehingga bayi bisa lahir. Puncaknya adalah saat kelahiran atau keguguran
kehamilan pertama, plasenta yang lepas berarti memutuskan pembuluh-pembuluh
darah yang menghubungkan dinding rahim dan plasenta mengakibatkan sel darah
merah bayi masuk ke dalam dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah 48-72 jam
setelah kelahiran/keguguran, tubuh akan kembali membentuk zat antirhesus yang
lebih banyak dari sebelumnya untuk menghancurkan benda asing (janin), sehingga
pada kehamilan kedua, zat antirhesus akan menyerang sel darah janin.
Tapi, pasangan
berbeda rhesus jangan khawatir kalau tidak bisa mempunyai bayi, karena sudah
ada solusinya : Konsultasikan pada dokter, dokter akan memberikan
pencegahan terbentuknya zat antirhesus dengan obat anti-Rhogama globulin pada
saat usia kandungan berumur 28 hari dan saat persalinan.
a.
Sensitisasi Rh
Sensitisasi Rh adalah proses yang terjadi pada ibu hamil setelah darah ibu
yang Rh- bercampur atau bertemu dengan darah janin yang Rh+. Biasanya, proses
ini terjadi selama kehamilan atau proses kelahiran, ketika kedua darah ibu dan
janin bercampur. Setelah sel darah ibu bertemu dengan sel darah si bayi, sistem
imunitas si ibu mulai membentuk antibodi untuk melawan sel darah merah Rh+.
Jumlah minimum darah yang bercampur yang menyebabkan sensitisasi sampai
saat ini belum diketahui. Tetapi, kebanyakan ibu mulai mengalami sensitisasi
selama kehamilan atau kelahiran setelah terkena sekitar 0.1 mL darah Rh+.
Ketika sistem imunitas ibu yang memiliki Rh- pertama kali bertemu sel darah
Rh+, diperlukan waktu beberapa minggu untuk membentuk antibodi immunoglobin M
atau IgM. Antibodi IgM terlalu besar untuk bisa masuk ke janin melalui
plasenta. Itulah sebabnya, biasanya efek buruk dari inkompibilitas Rh tidak terjadi
pada janin di kehamilan pertama.
Sistem imunitas ini akan terus bereaksi dengan sel darah Rh+, termasuk
ketika kehamilan kedua dengan janin yang memiliki Rh+. Biasanya, dalam waktu
beberapa jam kembali bertemu dengan Rh+, antibodi immunoglobin G atau igG yang
ukurannya lebih kecil akan terbentuk. Antibodi IgG dapat melewati plasenta dan
merusak sel darah merah Rh+ pada janin. Hal ini dapat menyebabkan penyakit Rh
yang berbahaya pada janin.
b.
Tanda-tanda inkompatibilitas
Rh
Tanda-tanda dari efek buruk pada bayi Anda dalam keadaan Inkompatibilitas
Rh bisa dari yang ringan sampai mengancam nyawa janin Anda. Ketika antibodi
melawan sel darah merah pada bayi Anda, bayi Anda dapat mengalami anemia
hemolitik, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah.
Ketika sel darah merah pada janin bayi Anda rusak, maka jumlah bilirubin
pada sistem darah bayi Anda akan bertambah. Bilirubin adalah zat-zat kimia yang
terbentuk akibat hancurnya sel darah merah. Terlalu banyak bilirubin pada tubuh
adalah tanda-tanda bahwa pankreas (organ yang bertanggung jawab untuk memproses
sel darah merah yang sudah tua) si bayi bermasalah.
Bayi Anda mungkin akan mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda di bawah
ini bila si bayi memiliki jumlah bilirubin yang tinggi setelah dilahirkan:
1.
Kulit dan sklera (bagian mata yang berwarna putih)
berwarna kuning, atau yang sering dikenal dengan penyakit kuning.
2.
Lesu
3.
Otot yang lemah
c.
Cara mendiagnosis
inkompatibilitas Rh
Biasanya, dokter akan menyarankan untuk tes darah demi menentukan status Rh
Anda saat Anda pertama kali datang ke dokter untuk berkonsultasi tentang
kehamilan Anda. Bila Anda memiliki Rh-, maka mungkin suami Anda juga disarankan
untuk tes darah. Bila suami Anda juga memiliki Rh-, maka tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Akan tetapi, bila suami Anda Rh+, maka dokter akan melihat
apakah ada tanda-tanda terjadi inkompatibilitas Rh:
1.
Direct Coombs Test adalah tes yang digunakan
untuk mengetes apakah terjadi anemia hemolitik autoimun (penyakit yang antibodi
salah mengira eritrosit sebagai sesuatu yang “asing” pada tubuh). Tes ini akan
dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk melihat adakah antibodi yang
dapat merusak sel darah merah. Bila hasil tes ini positif, maka itu bisa jadi
tanda-tanda terjadi inkompatibilitas Rh.
2.
Jumlah bilirubin yang berlebihan pada bayi Anda yang
baru lahir bisa jadi tanda-tanda inkompatibilitas Rh. Biasanya, bayi yang
berumur kurang dari 24 jam memiliki kadar bilirubin kurang dari 6.0 mg/dL.
3.
Gejala kerusakan sel darah merah pada darah bayi Anda
juga bisa menjadi tanda-tanda inkompatibilitas Rh. Hal ini dapat dilihat dari
bentuk dan struktur sel darah merah bayi Anda ketika diobservasi di bawah
mikroskop. Dokter Anda bisa mengetes darah bayi Anda untuk melihat adakah
antibodi yang merusak sel darah merah bayi Anda.
d.
Efek buruk bila
inkompatibilitas Rh tidak dicegah
Dalam beberapa kasus tertentu, jika inkompatibilitas tidak dicegah, keadaan
ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya:
1.
Kerusakan otak pada bayi.
2.
Masalah dengan kesehatan mental, pergerakan,
pendengaran, dan kemampuan bicara pada anak.
3.
Anemia.
4.
Kejang-kejang.
5.
Gagal jantung.
6.
Fluid buildup atau pembengkakan pada bayi.
7.
Kematian pada bayi
e.
Cara menangani
inkompatibilitas Rh
Pengobatan Inkompatibilitas Rh difokuskan untuk mencegah efek dari
inkompatibilitas. Dalam kasus yang ringan, bayi Anda dapat menjalani pengobatan
setelah lahir seperti:
1.
Transfusi darah.
2.
Hydrating fluids.
3.
Elektrolit, yaitu elemen yang meregulasi metabolisme.
4.
Phototherapy, yaitu meletakkan bayi Anda dekat
dengan cahaya fluorescent untuk membantu mengurangi kadar bilirubin pada bayi
Anda. prosedur ini bisa jadi diulang sampai antibodi yang menyerang sel darah
si bayi dan jumlah bilirubin yang berlebih sudah hilang dari tubuh bayi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang
sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta
memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang
cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia
merupakan sistem yang tertutup karena selalu beredar di dalam pembuluh darah
saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda
karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua
kali.
Golongan
darah adalah
ciri khusus darah dari
suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah . Dua
jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
B.
Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini
diharapkan agar para pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami
tentang Darah dan Golongan Darah, dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia
keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Watson, Roger. 2002. Anatomi&Fisiologi
untuk Perawat. Jakarta: EGC.
Pearce, Evelyn. 2002. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.
Pertanyaan
1. Mengapa
darah AB tidak memiliki antigen ?
2. Apa
perbedaan rhesus positif dan rhesus negatif ?
3. Faktor apa
yang membuat darah menggumpal dan tidak menggumpal ?
4. Ketika
seseorang mengalami kecelakaan parah, dan membutuhkan darah AB. Bagaimana
tindakan tenaga kesehatan untuk mendapatkan darah AB jika stok darah di rumah
sakit habis dan di pihak keluarga tidak ada yang memiliki golongan darah AB ?
5. Jika
seseorang memiliki golongan darah sama-sama B positif, apakah ada perbedaannya
? kemudian mengapa jika ada transfusi darah, tubuh memberikan respon dengan
menghitamnya kulit ?
6. Apakah ada
makanan yang harus dihindari pada golongan darah tertentu ? dan apa akibatnya
jika makanan tersebut tetap dimakan ?
Jawaban
1. Jika Anda memiliki golongan darah A, maka Anda memiliki antigen A pada sel
darah merah dan memproduksi antibodi untuk melawan sel darah merah dengan
antigen B.
Jika Anda memiliki
golongan darah B, maka Anda memiliki antigen B pada sel darah merah dan
memproduksi antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.
Jika Anda memiliki
golongan darah AB, maka Anda memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Ini
juga berarti Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma darah.
2. Perbedaan
antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada kandungan antigen
(karbohidrat dan protein). Rhesus darah positif memiliki kandungan antigen,
sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan antigen.
3. Faktor
yang membuat darah menggumpal dan tidak yaitu serum. Dengan darah di tetesi
cairan serum anti A, anti B, dan anti AB. Jika serum tersebut bercampur dengan
darah yang memiliki aglutinogen yang sesuai, maka darahnya akan menggumpal.
Misal golongan darah A ditetesi dengan serum anti A, B dengan serum anti B.
4. Sebenarnya
darah AB tidak harus mendapatkan donor darah AB, karena darah AB bisa menerima
transfusi dari darah O-, A-, B-, dan AB-. Dan jika ia memiliki golongan darah
AB positif, maka ia bisa mendapat transfusi darah dari semua jenis golongan
darah.
5. Orang
yang memiliki golongan darah AB positif, kandungan darahnya sama.
Tubuh menghitam setelah
dilakukan transfusi darah karena walaupun kandungan dalam darah tersebut sama,
tubuh akan tetap menganggap bahwa itu merupakan benda asing pada awalnya,
sehingga tubuh memberikan respon tersebut.
6. Gol
darah O : gandum, jagung, kelapa, daging babi, susu, kopi, asparagus, tempe,
mentimun, dll
Gol darah A : daging,
lobster, gurita, kepiting, belut, pisang raja, pepaya, soda.
Gol darah B : daging,
kepiting, es krim, kacang tanah, roti, gandum, tomat, dll.
Gol darah AB : lobster, kepiting, kodok, mentega, es krim, telor bebek, kacang hitam,
acar, jagung, pisang, kelapa, kesemek, jambu biji, mangga, saus tomat, kopi,
soda, minuman beralkohol.
Akibatnya jika makanan
tersebut tetap dimakan, maka daya tahan tubuh menurun, sehingga tidak akan
sehat seperti biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar