Konsep Kebidanan Sebagai Dasar
Dalam Praktik Kebidanan Sebagai Dasar Dalam Pelayanan Kebidanan Kolaborasi
Dosen
Pengampu : Nopri Padma Nudesti, S.S.T
Kelompok
: 2
1.
Aninda Desya Ramadani (1317001)
2.
Dewi Octavia Saumananda (1317005)
3.
Diah Ayu Sulastri (1317006)
4.
Dyah Retno Pangabean (1317007)
5.
Fitri Purwaningsih (1317011)
6.
Siti Intan Mia Kornalia (1317013)
7.
Vivi Vitriani Setianingrum (1317019)
Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati
Tahun Akademik 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Konsep Kebidanan khususnya dengan tema Pelayanan Kebidanan Kolaborasi.
Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen Pembimbing
kami yang selalu memberikan dorongan, kritik dan masukan kepada kami.
2. Teman-teman
Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Tahun Akademik 2017/2018 yang selalu
memberi semangat dan motivasi kepada kami
Harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi. Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini.
Pati, 26 Februari 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
D.
Manfaat Penulisan .................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A. Definisi
Pelayanan Kebidanan................................................................................. 3
B. Pelayanan
Kolaborasi .............................................................................................. 4
C.
Contoh kasus Pelayanan Kolaborasi ....................................................................... 5
D.
Perkembangan Proses Kolaborasi ........................................................................... 5
E.
Kolaborasi Dalam Praktik Kebidanan .................................................................... 5
Bab III Penutup
A.
Kesimpulan ............................................................................................................. 6
B.
Saran ....................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pelayanan
kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
Layanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersamaaan atau sebagai salah satu dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.melaksanakan asuhan kebidanan pada
bayi lahir dengan resiko tinggidan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
Contoh pelayanan kebidanan kolaborasi adalah ibu hamil yang di sertai
komplikasi hipertensi. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam
rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan
layanan yang diberikan oleh bidan sesuia kewenangan yang diberikan dengan
maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualiatas, bahagia dan sejahtera. Pada pelayanan kebidanan terdapat
tiga macam pelayanan kebidanan yaitu pelayanan kebidanan pelayanan bidan tugas
mandiri, pelayanan kebidanan kolaborasi, dan pelayanan kebidanan rujukan. Oleh
karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “Pelayanan Kolaborasi”.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
definisi pelayanan kebidanan?
2. Apa
itu
pelayanan
kolaborasi ?
3. Apa saja contoh pelayanan kolaborasi ?
4. Bagaimana perkembangan proses kolaborasi ?
5. Bagaimana kolaborasi dalam praktik kebidanan ?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui definisi pelayanan kebidanan.
2. Untuk
mengetahui
apa
itu
pelayanan
kolaborasi.
3. Untuk mengetahui contoh pelayanan kolaborasi.
4. Untuk mengetahui perkembangan proses kolaborasi.
5. Untuk mengetahui bagaimana kolaborasi dalam praktik kebidanan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan
melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai
dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana,
termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
yg diberikan oleh bidan yg telah terdaftar yg dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan. (Dra.Hj. Suryani soepardan, Dipl.M,MM, 2008 : 4-5)
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang
menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan
dengan tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat. Pada pelayanan kebidanan terdapat tiga macam pelayanan kebidanan
yaitu pelayanan kebidanan pelayanan bidan tugas mandiri, pelayanan kebidanan
kolaborasi, dan pelayanan kebidanan rujukan.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat
khususnya perempuan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Upaya promotif meliputi meningkatkan kesadaran individu,
keluarga dan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi
keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih dan melakukan
upaya penyuluhan kesehatan baik dengan menggunakan media ataupun langsung
kepada masyarakat. Upaya preventif meliputi meningkatkan cakupan persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal
secara rutin, mengkonsumsi makanan gizi seimbang, meningkatkan cakupan
imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan persalinan yang aman dan bersih,
meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan sebagainya. Upaya Kuratif meliputi
meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang berkesinambungan, melakukan
perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab. Upaya
Rehabilitatif meliputi pasien penderita lumpuh melakukan rehabilitasi dengan mengikuti fisioterapi, pasien pasca operasi gangguan
reproduksi (kanker rahim, kista, dll)
B.
Pelayanan
Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung
jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam
memberi asuhan pada pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi dilakukan dengan
mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaan dan
pemberian asuhan. Masing-masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi
dengan tatap muka langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu
hadir ketika tindakan dilakukan. Petugas kesehatan yang ditugaskan menangani
pasien bertanggung jawab terhadap keseluruhan penatalaksanaan asuhan. Pelayanan
kebidanan kolaborasi adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota
tim yang kegiatannya di lakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan
dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. Tujuan pelayanan ini adalah
berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas sesuai ruang lingkup
masing-masing. Elemen kolaborasi mencakup:
1. Harus
melibatkan tenaga ahli dengan keahlian yang berbeda, yang dapat bekerjasama
secara timbal balik dengan baik.
2. Anggota
kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama.
3. Kelompok
harus memberi pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari kombinasi pandangan
dan keahlian yang di berikan oleh setiap anggota tim tersebut.
Tugas pelayanan
kolaborasi /kerjasama terdiri dari:
1. Menerapkan
manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga.
2. Memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
3. Memberikan
asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
4. Memberikan
asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
5. Memberikan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan pertolongan pertama pada kegawatan
yang memerlukan tindakan kolaborasi.
6. Memberikan
asuhan kebidanan pada balita resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
C.
Contoh
kasus Pelayanan Kolaborasi
1. Kolaborasi
bidan dengan ahli gizi
Ny. T datang ke bidan A
untuk konsultasi tentang keadaannya yang masih dalam masa nifas. Ternyata
setelah diperiksa, status gizi Ny. T buruk dan Ny. T mengalami anemia
berat. untuk menangani hal itu, bidan A berkolaborasi dengan ahli gizi
dalam upaya perbaikan status gizi Ny. T yang mengalami gizi buruk dan anemia
berat.
2. Kolaborasi
bidan dengan Psikolog Anak Ny. W meninggal satu minggu yang lalu, akibat hal
itu Ny. W mengalami depresi. Untuk menangani depresi Ny. W yang kehilangan
anaknya, bidan A berkolaborasi dengan psikolog.
D.
Perkembangan
Proses Kolaborasi
Pada awalnya, praktik kolaborasi menggunakan model
hierarki yang menekankan komunikasi satu arah, kontak terbatas antara pasien
dan dokter, dan menempatkan dokter sebagai tokoh yang dominan. Pola tersebut
berkembang menjadi model praktik kolaborasi yang menekankan komunikasi
dua arah, tetapi tetap menempatkan dokter pada posisi utama dan membatasi
hubungan antara dokter dan pasien. Pola yang ketiga lebih berpusat pada pasien.
Sesama pemberi pelayanan harus dapat bekerja sama, begitu juga dengan pasien.
Model ini berbentuk melingkar. Menekankan kontinuitas dan kondisi timbal balik
satu sama lain. Tidak ada satu pemberi pelayanan yang mendominasi secara terus
menerus.
E.
Kolaborasi
Dalam Praktik Kebidanan
Dalam praktik pelayanan kebidanan, layanan
kolaborasi adalah asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung
jawab bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat. Misalnya: bidan, dokter,
dan atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan merupakan anggota tim. Bidan
meyakini bahwa dalam memberi asuhan harus tetap menjaga, mendukung, dan
menghargai proses fisiologis manusia. Intervensi dan penggunaan teknologi dalam
asuhan hanya atas indikasi. Rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin
kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi yang mandiri. Bidan
bekerja sama mengembangkan kemitraan dengan anggota dan kesehatan lainnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, bidan melakukan kolaborasi, konsultasi, dan
perujukan sesuai dengan kondisi pasien, kewenangan, dan kemampuannya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kolaborasi adalah hubungan saling
berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan
lainnya dalam memberi asuhan pada pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi
dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerjasama dalam
penatalaksanaan dan pemberian asuhan. Masing-masing tenaga kesehatan dapat
saling berkonsultasi dengan tatap muka langsung atau melalui alat komunikasi
lainnya dan tidak perlu hadir ketika tindakan dilakukan. Petugas kesehatan yang
ditugaskan menangani pasien bertanggung jawab terhadap keseluruhan
penatalaksanaan asuhan. Dalam praktik pelayanan kebidanan, layanan kolaborasi
adalah asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab
bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat. Misalnya: bidan, dokter, dan
atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan merupakan anggota tim.
B.
Saran
a.
Bidan Sebaiknya bidan melakukan
kolaborasi dengan sesama bidan atau dengan tenaga kesehatan lainnya jika
menemukan pasien yang membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditangani bidan
sendiri tapi juga memerlukan bantuan tenaga kesehatan lain.
b.
Untuk tenaga kesehatan lain Sebaiknya
tenaga kesehatan tidak membeda-bedakan masyrakat dalam memberikan pelayanan
kolaborasi.
c.
Untuk Instansi pelayanan kesehatan
Sebaiknya Instansi pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan kolaborasi untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
d.
Untuk Masyarakat Masyarakat sebaiknya
mendukung adanya pelayanan kolaborasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Mufdillah, dkk..2015.Konsep Kebidanan.Yogyakarta:Nuha
Medika.
Irnawaty sevtyaningsih. 2015. Bahan
Ajar Konsep Kebidanan. https://irnawatysevtyningsihamir.wordpress.com. Diakses pada 26 februari 2018 pukul 14:16.
Anysws. 2014. Pelayanan Kolaborasi. Https://anysws.blogspot.com. Diakses pada 26 Februari 2018 pukul 16:23.
Suryadun. 2014. Pelayanan Mandiri dan Pelayanan. http://suryadun.blogspot.co.id/ Diakses pada 26 Februari 2018 pukul 16:50
888 Casino Review for Indian players - JT Hub
BalasHapus888 Casino has one of the 하남 출장마사지 biggest and fastest growing casino brands in the world. 대구광역 출장안마 With over 4000 games and live 용인 출장마사지 casino 충청남도 출장안마 tables, they are a strong choice 용인 출장안마 for any